Apa itu Mongo DB

Date : October 07, 2017

MongoDB merupakan Database seperti Oracle, MS SQL Server, MySQL, PostgreSQL, IBM DB2, dll. MongoDB sangat cocok digunakan untuk menyimpan file-file yang besar. MongoDB sendiri diinstal pada sisi server dengan menggunakan port defaultnya : 27017. MongoDb atau yang dikenal dengan istilah NOSQL sendiri adalah tipe database yang sangat jauh berbeda dengan konsep RDBMS ataupun ODBMS. Perbedaan utamanya sendiri yaitu karena tidak mengenal istilah relation dan tidak menggunakan konsep schema. Kalau biasanya Anda menggunakan query ‘Join’ di sini Anda tidak bisa menggunakannya karena setiap tabel berdiri sendiri tanpa tergantung dengan tabel lainnya alias independen.

Dalam konsep MongoDB tidak ada yang namanya tabel, kolom ataupun baris yang ada hanyalah collection (ibaratnya tabel), document (ibaratnya record). Data modelnya sendiri disebut BSON dengan struktur mirip dengan JSON. Strukturnya cukup mudah dibaca, contohnya seperti ini.

 

{ "nama" : "budi", "kontak" : { "alamat" : "Jl. Mawar No. 15", "kota" : "Jakarta", "kodepos" : "12345", "telp" : "081234567", } }

Kelebihan MongoDB

MongoDB hadir dengan beberapa kelebihan yaitu :

  1. Performa yang ditawarkan MongoDB lebih cepat dibandingkan MySQL ini disebabkan oleh memcached dan format dokumennya yang berbentuk seperti JSON
  2. Replikasi, adalah fitur yang sangat bermanfaat untuk backup data secara realtime. MongoDB sangat cocok digunakan untuk portal berita ataupun blog, namun belum cocok untuk digunakan pada sistem informasi yang berkaitan dengan keuangan karena MongoDB tidak mendukung transaction SQL
  3. Auto-sharding, merupakan fitur untuk memecah database yang besar menjadi beberapa bagian demi optimalisasi performa database. Penggunaannya sendiri sangat berguna ketika Anda memiliki website dengan database yang jutaan baris, sharding akan membantu memecahnya menjadi beberapa bagian
  4. MongoDB juga sudah mendukung C, C++, C#, Erlang, Haskell, Java, JavaScript, .NET(C# F#, PowerShell), Lips, Perl, PHP, Python, Ruby dan Scala
  5. Cross-platform, sehingga dapat digunakan di Windows, Linux, OS X dan Solaris
  6. Proses CRUD (Create, Read, Update, Delete) terasa sangat ringan
  7. Map/Reduce, akan sangat membantu ketika kita melakukan operasi agregasi. Dimana semua entry datangnya dari collection dan outputnya pun akan menjadi collection juga. Kalau di MySQL biasanya kita menggunakan query GROUP BY
  8. GridFS, spesifikasi yang digunakan untuk menyimpan data yang sangat besar

Leave a Reply

Required fields are marked *